Labels
Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Capai Rp 110,61 Triliun
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat pendapatan industri asuransi nasional pada 2011 tumbuh 7,99 persen, seiring pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Berdasarkan data kinerja 43 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI, total pendapatan industri ini naik dari Rp 102,43 triliun menjadi Rp 110,61 triliun. "Dari total pendapatan tersebut, premi baru menjadi penyumbang terbesar," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim hari ini.
Ia mengatakan premi baru menyumbang Rp 94,43 triliun pada 2011 atau tumbuh 24,28 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 75,98 triliun. Adapun pendapatan premi produksi baru (new business premium) mencapai Rp 67,65 triliun, meningkat 28,45 persen dibanding tahun sebelumnya. “Peningkatan ini didukung pertumbuhan kelas menengah Indonesia,” katanya.
Pada premi produksi baru, pendapatan premi tradisional melampaui pendapatan premi unit linked. Pendapatan premi tradisional mencapai Rp 33,90 triliun atau tumbuh 71,2 persen, sementara unit linked tumbuh 2,68 persen menjadi Rp 33,73 triliun.
Sementara itu, pada premi lanjutan yang sebesar Rp 26,78 triliun, pendapatan dari unit linked masih mendominasi dengan menyumbang Rp 15,24 triliun. Sedangkan premi tradisional sebesar Rp 11,53 triliun. Secara keseluruhan, persentase pendapatan unit linked terhadap total pendapatan tetap lebih besar, yakni 51,88 persen, sedangkan premi tradisional 48,12 persen.
Namun, menurut dia, pendapatan nonpremi mengalami penurunan. Sumbangan pendapatan dari nonpremi hanya mencapai Rp 16,18 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 26,45 triliun. Penurunan tersebut disebabkan penurunan sumbangan pendapatan hasil investasi yang menurun 43,89 persen dari semula Rp 23,92 triliun menjadi Rp 18,42 triliun. "Pengaruh krisis, indeks saham kami menurun, jadi hasil investasi kami juga menurun," ujarnya.
Meski begitu, Ketua Bidang Keanggotaan dan Komunikasi AAJI Albertus Wiroyo meyakinkan perusahaan asuransi pasti akan memilih tempat-tempat investasi yang aman. "Tidak perlu khawatir," ujarnya.
AAJI mencatat total nilai investasi perusahaan asuransi nasional pada 2011 mencapai Rp 197,54 triliun, meningkat 25,55 persen dibanding tahun sebelumnya. Sekitar Rp 149,22 triliun atau 75,49 persen dari total investasi ditempatkan di instrumen pasar modal, seperti saham obligasi, SUN, dan reksadana. Penempatan dana investasi di pasar modal ini tumbuh 21,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 123,07 triliun.