Mobil digondol
pencuri, rusak karena kecelakaan atau dirusak orang yang tidak
bertanggung jawab misalnya. Kerugian akibat kejadian seperti itu bisa
kita minimalisir melalui perlindungan asuransi.
Namun,
tidak semua pemilik mobil yang mengasuransikan kendaraannya memiliki
pengalaman menyenangkan seperti yang diperkirakan semula. Perlindungan
yang diberikan asuransi ternyata tidak sebesar yang diperkirakan, atau
saat melakukan perbaikan mobil yang rusak mengalami kesulitan karena
minimnya jaringan bengkel rekanan asuransi.
Bahkan,
tidak sedikit yang kecewa karena proses klaim sulit. Begitu pula saat
pemilik mobil menghadapi kondisi darurat, tak ada bantuan yang datang
menolongnya kendati menghubungi kantor perusahaan asuransi
berkali-kali.
“Karena itu ada beberapa hal
yang harus diperhatikan seseorang sebelum memilih perusahaan asuransi
kendaraan mereka,” tutur Fery Gunawan, seorang perencana keuangan
independen, di Jakarta, Rabu (26/1).
Lantas apa saja yang perlu diperhatikan? Bagaimana mengukur kredibilitas perusahaan asuransi tersebut? Berikut tips dari Fery :
1. Kredibilitas perusahaan tak diragukan
Cara
yang paling gampang untuk melihat kredibilitas perusahaan asuransi
adalah dengan melihat pengakuan yang dari lembaga-lembaga independen.
Misalnya, sebagai perusahaan asuransi terbaik, merek terbaik, diakui
sebagai perusahaan asuransi dengan modal terbesar, pengumpul dana premi
terbesar.
“Bila Anda tidak mendapatkan
informasi yang cukup sebaiknya melihatnya di internet. Pastikan semua
faktor-faktor tersebut,” ujar Fery.
Namun, bila
tidak ada waktu untuk berselancar di internet, Anda bisa mengamati
kondisi perusahaan itu dengan melihat berapa banyak cabang yang
dimiliki. Seberapa sering perusahaan itu diberitakan oleh media dalam
hal yang positif.
2. Memiliki produk yang lengkap
Indikator
ini sejatinya masih berkaitan dengan indikator pertama yaitu
kredibilitas perusahaan. Pasalnya, perusahaan asuransi yang bagus adalah
yang memiliki produk layanan yang lengkap.
Umumnya,
perusahaan yang besar memiliki produk mulai dari All Risk (atau memberi
perlindungan semua jenis risiko), Total Lost Only (hanya kehilangan)
third party liability, personal accident, huru-hara, banjir, atau bahkan
gempa bumi.
3. Memiliki banyak rekanan bengkel profesional
Perusahaan
asuransi yang dapat diandalkan memiliki jaringan bengkel rekanan yang
banyak. Pasalnya, bila terjadi risiko Anda tidak perlu repot atau
bersusah payah mencari bengkel rekanan perusahaan tersebut.
Selain
itu Anda juga bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Anda pun bisa
sewaktu-waktu memantau kualitas pekerjaan di bengkel tersebut.
Pengecekan
itu juga untuk memastikan tingkat profesionalitas bengkel. Anda bisa
mengecek mulai dari hal-hal kecil seperti kesesuaian cat dari bengkel
tersebut dengan warna asli mobil Anda dan pekerjaan lain.
“Tetapi
sebelum memilih perusahaan itu, sebaiknya Anda juga memastikan apakah
perusahaan memiliki bengkel rekanan yang bisa diandalkan,” saran Fery.
4. Klaim tidak bertele-tele
Bila
Anda belum mengetahui seperti apa nantinya proses klaim di perusahaan
itu, dan masih ragu sebaiknya lupakan saja perusahaan tersebut. Meski ia
menawarkan harga premi yang lebih murah sebaiknya jangan tergoda.
Buat
apa Anda membayar murah tetapi saat terjadi risiko keuntungan
perlindungan yang Anda dapatkan tidak sepadan atau membuat Anda justeru
kesal. “Apalagi prosesnya bertele-tele. Stres Anda akan bertambah,
karena mobil hilang atau rusak proses berbelit yang membuat hati kesa,”
sebut Fery.
5. Ada layanan tambahan
Satu
prinsip yang wajib Anda pegang adalah, membeli polis asuransi adalah
untuk membantu Anda bila terjadi risiko. Termasuk risiko di kala
perjalanan sekecil apa pun, misalnya mobil mogok, ban pecah di jalan
told an lain-lain.
Sehingga pastikan dulu
apakah perusahaan yang akan Anda pilih memiliki layanan tambahan yang
Anda butuhkan di saat ada kejadian menimpa Anda. Meski kejadian itu
sepele, namun cukup membuat Anda repot. Bila tidak ada, sebaiknya
carilah perusahaan lain.
Bila Anda telah
menemukan perusahaan dengan kriteria seperti diatas maka langkah
selanjutnya adalah minta penjelasan dari staf pemasaran dari perusahaan
itu secara rinci. Jangan lupa membaca klausul-klausul perjanjian di akta
perjanjian.
Hal itu penting dilakukan, karena
selama ini orang kerap malas untuk membacanya karena selain tulisan
menggunakan hurugf berukuran kecil jumlahnya juga seabrek. Padahal, bila
terjadi risiko perusahaan asuransi (terutama yang ‘nakal’) berupaya
mengelak dengan berpatokan pada klausul tersebut.