Inilah smartphone Sony pertama sejak berpisah dari Ericsson. Dengan desain transparan yang menarik dan fitur inovatif, mampukah Xperia S menarik hati Anda?
Desain
Konsep desain Xperia S memiliki pendekatan minimalis yang rapi, terlihat dari bentuk persegi panjang bersudut tegas di tiap-tiap ujungnya. Logo "SONY" di atas speaker akan membuatnya sepintas terlihat seperti produk MP3 player — apalagi bagi mereka yang tidak mengetahui perihal perubahan merek dari Sony Ericsson ke Sony.
Di bawah layarnya masih tersemat tiga tombol sentuh dengan fungsi Back, Home, dan Option, yang tercetak di atas bidang transparan layaknya kaca.
Tombol power diletakkan bersebelahan, namun tidak sejajar, dengan jack audio 3,5 mm yang ada di sisi atas kiri. Port microUSB dengan penutup karet ada di sisi kiri, sementara tombol kamera, volume serta port HDMI yang juga berpenutup di sisi kanan ponsel.
Anda dapat langsung mengaktifkan kamera dengan cepat meski layar dalam posisi terkunci.
Lensa kamera terdapat di atas lampu kilat, speaker eksternal dan mikrofon. Sementara kamera depan ada di sisi depan sebelah kanan, dan sensor cahaya di ujung kirinya. Dengan ketebalannya, Xperia S bisa diletakkan dalam posisi berdiri tanpa perlu tripod mini maupun penyangga.
Seperti nampak pada gambar di bawah, kartu SIM ukuran normal tidak dapat diselipkan ke Xperia S. Artinya, Anda harus menggunakan microSIM card untuk dapat menggunakan fitur telepon, SMS dan data via 3G/HSPA. Selain itu, jika baterai kelak bermasalah, Anda harus membawanya ke pusat pelayann resmi Sony karena baterai Xperia S tidak bisa dilepas.
Fitur
Tampilan Xperia S masih membawa ciri khas tampilan Sony Ericsson seri Xperia, namun dengan beberapa penyegaran.
Perubahan ini dapat ditemukan di sisi wallpaper, live wallpaper dan tema. Secara default, terdapat 5 halaman beranda dengan widget-widget yang sudah disematkan, yang tentunya dapat diatur sesuai kebutuhan.
Masuk ke menu utama, cita rasa khas Xperia juga nampak di sana. Namun Sony melakukan berbagai kostumisasi tambahan di sektor ini. Seperti terlihat, terdapat tiga ikon di bawah daftar aplikasi. Fungsi ikon pertama alias paling kiri adalah pengaturan tampilan aplikasi di menu, apakah kustom, diurutkan secara alfabetis, diurutkan menurut dari yang paling sering digunakan, atau yang baru saja diinstal.
Sementara itu yang berada di tengah bisa ditebak, Anda akan dibawa kembali ke Beranda ketika menyentuh ikon bergambar rumah tersebut.
Halaman berikutnya merupakan bagian multimedia. Ada widget Musik & Video yang dibagikan teman-teman Anda di Facebook, sehingga Anda bisa ikut menyaksikan apa yang mereka tonton. Di bawahnya, tombol pintas kontrol pemutar lagu juga akan memudahkan Anda ketika hendak mendengarkan lagu-lagu favorit tanpa perlu masuk ke menu.
Selain itu, terdapat juga akses langsung ke galeri foto dengan tampilan thumbnail menumpuk foto-foto yang terdapat pada Galeri tersebut.
Ikon ketiga tak kalah menarik, yang berfungsi untuk menghapus instalasi aplikasi yang sudah tidak Anda butuhkan dengan mudah dan cepat; tak perlu lagi harus masuk ke Pengaturan Aplikasi terlebih dahulu. Nampaknya Sony mengadopsi kemudahan yang ditawarkan oleh OS Honeycomb dan ICS mengingat Xperia S dijual dengan Gingerbread v.2.3.7 saja. Tentu ini menjadi nilai jual sebelum datang upgrade ke ICS.
Tak banyak yang bisa saya bahas lebih lanjut di sektor menu dan aplikasi, mengingat berbagai fitur tersebut sudah jamak kita temui di seri Xperia sebelumnya. Bahkan sedikit mengecewakan karena tidak adanya game bawaan dari Sony, meski smartphone ini sudah bersertifikat PlayStation. Sementara fitur Tag yang berbasis NFC belum bisa saya maksimalkan karena terbatasnya penunjang.
Fitur navigasi juga terjamin berkat hadirnya Wisepilot for Xperia. Di awal penggunaan, Anda akan diminta untuk mendaftar dulu menggunakan nama pengguna dan sandi yang diberikan. Setelah itu, pilih Bahasa Indonesia (sesuai selera, sih) dan aplikasi akan melakukan restart (bukan smartphone, hanya aplikasi Wisepilot-nya) dan Anda sudah dapat menggunakannya seperti biasa: menemukan lokasi obyek-obyek penting yang terdekat dari lokasi Anda, menemukan alamat dan meminta panduan menuju ke lokasi, dsb.
Kinerja
Layar Xperia S dijejali dengan berbagai teknologi pendukung supaya bisa memberikan kenyamanan dan performa ekstra untuk penggunanya. Dengan ukuran 4.3 inci, total ada 5 titik sentuh (pada gambar hanya 4) yang bisa dibaca dalam waktu bersamaan. Selama menggunakan keyboard virtual Xperia S baik secara vertikal maupun horizontal, tidak ditemukan masalah yang mengganggu terutama dalam hal respons serta keakuratan dalam membaca perintah sentuhan.
Sementara untuk performa hardware, benchmark menggunakan Quadrant mencatatkan Xperia S sebagai peringkat teratas, mengungguli Samsung GALAXY Tab, Nexus dan Nexus S dengan skor 3087. Hasil benchmarking dengan AnTuTu juga bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini, di mana Xperia S mendapat total skor 6278. Sebagai perbandingan, skor tertinggi berada di angka 14277 yang masih dipegang oleh ASUS Transformer Prime.
Fitur multimedia tak pernah lepas dari "perlakuan khusus" lini smartphone Sony (Ericsson), baik audio, imaging maupun video. Pemutar musik di seri ini, meski tidak diberikan embel-embel Walkman, namun tetap menyajikan fitur lengkap dan performa yang mumpuni. Anda bisa memilih ekualiser non-aktif, heavy, pop, jazz, unique, soul, easy listening, bass boost atau kustom yang dapat Anda atur secara manual. Selain itu, Anda dapat mengubah informasi file lagu dan Album Art yang bisa diambil dari galeri, atau dicarikan secara otomatis di Internet.
Kinerja "mumpuni" yang saya sebutkan di atas terutama menyangkut keluaran suaranya yang bertenaga, baik ketika didengarkan menggunakan speaker eksternal maupun headset bawaan. Bahkan ketika saya menyandingkannya dengan HTC Evo 3D, memainkan lagu yang sama, speaker Xperia S sangat mendominasi dengan kualitas audio tetap terjaga alias tidak "pecah".
Sementara fitur tambahan lain seperti TrackID juga tersedia. Fitur yang memang diambil dari jajaran ponsel Sony Ericsson Walkman ini dapat membantu Anda menemukan judul dan artis sebuah lagu dengan cepat.
Keunggulan juga saya rasakan di sektor kamera. Tidak sampai mengherankan, mengingat smartphone Sony Ericsson terdahulu dikenal memiliki kualitas foto yang amat baik. Fitur pengenalan wajah, akurasi kontras, kecepatan autofokus dan terutama kualitas foto maupun video Full HD akan memuaskan Anda yang senang akan fotografi maupun videografi.
Namun sedikit catatan, fokusnya bereaksi agak lambat ketika saya mengambil foto maupun video bunga berwarna putih, yang sedikit memantulkan cahaya mentari sore. Jadi perhatikan subjek foto Anda jika ingin mencapai performa maksimal. Meski begitu secara keseluruhan, performa di sektor imaging tergolong baik.
Daya tahan baterai cukup jadi perhatian. Dalam kondisi stand by (menyala tanpa digunakan), indikator Xperia S bisa berkurang cukup signifikan, sekitar 15%, hanya dalam waktu 4 jam saja. Tentu pengurangan akan semakin cepat jika Anda menggunakan berbagai fitur di dalamnya secara terus menerus. Yang perlu diingat adalah, Xperia S menggunakan baterai tertanam alias built in yang tidak mudah dilepas pasang, sehingga manajemen pengisian baterai harus Anda perhatikan dengan baik agar baterai dapat bertahan lebih lama.
Kesimpulan
Xperia S dapat memenuhi ekspektasi di segi desain, fitur, dan kinerja. Sayang, meski sudah mengantongi lisensi PlayStation, tiadanya game bawaan membuat fitur ini tidak bisa saya coba — selain beberapa fitur lain yang memanfaatkan teknologi NFC dan DLNA karena keterbatasan saya sebagai penguji.
Channel khusus SONY di Play Store, yang merupakan rekomendasi aplikasi-aplikasi untuk Xperia S pun, saya rasa tak banyak membantu. Penggunaan microSIM yang belum begitu populer, juga akan menjadi kendala bagi sebagian orang. Untuk harga, Sony Xperia S dipasarkan di kisaran Rp 5.499.000.
Ini menjadikannya sebagai salah satu smartphone Android yang harganya cukup di atas, walaupun jelas bukan yang paling mahal. Harga ini cukup pantas. Jika kriteria Anda mengenai sebuah smartphone Android harus memadukan kecantikan dan kepintaran, dan Anda memiliki dana yang cukup, Sony Xperia S akan menjadi pilihan yang memuaskan.
Kelebihan
(+) Desain menarik dan berbeda dibandingkan smartphone Android lainnya
(+) Harga relatif murah
(+) Fitur multimedia memuaskan (audio/visual)
(+) Teknologi NFC
(+) Kualitas tampilan & respons layar baik
(+) Tombol rana kamera
Kekurangan:
(-) Tidak ada game dalam paketnya
(-) Daya tahan baterai
(-) Menggunakan microSIM
(-) Baterai tidak bisa dilepas